Lencana Facebook

Jumat, 23 Mei 2014

BIOGRAFI AMA KH. SYATIBI CILEMBUN - PASIRBEDIL


Nama                           : AHMAD SYATIBI
Nasab                          : bin KH. Umar, bin KH. Nawawi, bin Bapa Kaja.
Tempat, tanggal lahir : Rangkasbitung, 1930

Putra pertama dari pasangan KH. Umar dengan ibu Hj. Halimah, lahir di Rangkasbitung tahun 1930. Mengenyam pendidikan formal di Sekolah Rakyat Rangkasbitung yang didirikan oleh pemerintahan hindia belanda hingga lulus di kelas 3 (tiga). Jika sekarang setara dengan kelas 6 ( enam ) Sekolah Dasar,

Selain pendidikan formal ama juga mencari ilmu di beberapa pesantren di seluruh Indonesia, adapun beberapa pesantren yang pernah dijadikan lumbung ilmu oleh ama antara lain :
1.      Pesantren di Cirende – KAB. Lebak.
2.      Pesantren di Petir ( Kadomas ) – KAB. Pandeglang.
3.      Pesantren di Cijahe ( Cipeucang ) – KAB. Pandeglang.
4.      Cigombong – KAB. Bogor.
5.      Sempur – KAB. Purwakarta.

Dimasa mudanya, beliau habiskan dengan menuntut ilmu, bahkan berdasarkan sumber, ama kita ini pernah diminta untuk dibawa ke jepang oleh tentara nipon, karena tingkat kecerdasanya yang melebihi rata-rata dibandingkan dengan anak muda seusianya pada kala itu. Salah satu buktinya adalah kemahiran ama dalam berbahasa jepang, bahkan kami cucu-cucunya pernah di ajarkan salah satu lagu yang biasa dinyanyikan oleh prajurid jepang yang berjudul mioto kai”.

Diumur 20 tahun tepatnya pada tahun 1950, ama menikah dengan ibu Hj. Asiyah, dan membangun rumah tangga dan tinggal di rumah KH. Arsudin (orang tua Ibu Hj Asiyah), setelah itu tepat tahun 1960 keluarga kecil ini ( KH. Syatibi dengan Hj. Asiyah ) menetap mandiri dengan pindah ke kampung cilembun dan membangun satu rumah beserta satu pesantren (kobong) yang belum memiliki nama pada tanah pemberian dari ayahanda ama KH. Syatibi yaitu ama KH, Umar seluas kurang lebih 3000 meter.

Pada tahun 1964 ama naik haji yang pertama dan naik haji yang kedua berangkat pada tahun 1966 yang berangkat dengan istri tercinta Ibu Hj. Asiyah.

Setelah selesai menunaikan ibadah haji, ama menjalani kehidupan seperti biasanya, mengajari santri – santri dan disamping mengajari santri, ama memanfaatkan waktu luangnya dengan bertani dan berbisnis.

Adapun selain dari tugas pokoknya sebagai seorang kiyai, pekerjaan yang dilakukan oleh ama untuk menambah penghasilan dalam  menyambung hidup antara lain :
1.      Bertani ( sebagai penghasilan utama )
2.      Pengusaha percetakan bata tahun 1965 s/d 1969 ( usaha ini dilaksanakan oleh ama pada saat kuantitas santri ama sedang banyak jumlahnya, tujuan dari dibukanya usaha ini adalah sebagai pembelajaran keahlian atau keterampilan kepada santri )
3.      Aktifis PARPOL, sebagai anggota aktif dari partai GOLKAR tahun 1971 s/d 1975 ( profesi ini dilakukan oleh ama pada saat patrahnya pesantren / pesantren sedang sepi santri karena paceklik nasional )

Dan tepat tahun 1977 secara resmi sesuai piagam yang disahkan di DEPAG berdiri kembali pesantren dengan nama “ massarotul muta’alimin”. Bahkan salah satu gedung pesantrenya ( yang sekarang menjadi majelis ta’lim massarotul muta’alimin ) adalah kenang-kenangan ama ketika berkiprah didunia politik sebagai aktifis PARPOL.

Setelah wafatnya ayahanda ama yaitu KH. Umar. Ama dipercaya sebagai penanggung jawab kitab campaka wiraga hasil petikan KH. Nawawi ( uyut kita ), dan berpesan dengan tersirat kepada kita untuk menjaga dan mempelajari kitab tersebut.

Tahun 2004 ama ditinggal wafat oleh sang istri ( ibu Hj. Asiyah ) kemudian ditahun yang sama ama menikah kembali dengan ibu Hj. Umayah. Dan tepat ditahun 2007 ama meninggal dunia dengan meniggalkan 1 orang istri ke – 2 dan 10 orang anak.

SELESAI

Penulis :

Penggagas :

Penanggung jawab :

Narasumber :
SYAIBATUL HAMDI

KH. DEDI MUHTADI ( paman )

KH ENJANG JAMAKSARI ( uwa )

KH. ENJANG JAMAKSARI ( uwa )
ENDIN IZUDIN ( uwa )


2 komentar:

  1. Sblm nya Terima ksh telah mencerita kn kisah ini. Yg saya tau dri silsilah keluarga pengarang kitab campaka wiraga itu uyut saya Kh nawawi. dan guru nya kh syiekh nawawi tanara sbagai penasihat nya

    BalasHapus
  2. TERIMAKASIH,,,
    salam silaturahim.. kang bayu

    BalasHapus